Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Pahlawan Bahasa, LDII Dukung Sanusi Pane dan M. Tabrani

Pahlawan Bahasa, LDII Dukung Sanusi Pane dan M. Tabrani

  • account_circle Editor@ldiiwonogiri
  • calendar_month Kam, 8 Apr 2021
  • visibility 150
  • comment 0 komentar
Sanusi Pane dan M.Tabrani

Jakarta (8/4). Bahasa bukan hanya alat komunikasi, ia memiliki fungsi yang sangat mendasar dalam membangun sebuah bangsa. Identitas bangsa bisa dilihat dari bahasa. Bahkan, bahasa menjadi pemersatu untuk membentuk sebuah negara. Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Pengarah (SC) Munas IX LDII, Iskandar Siregar.

“Jauh sebelum Indonesia berdiri, pada 1928 para pemuda dalam Kongres Pemuda sudah menetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, sebuah negeri yang belum terbentuk yaitu Indonesia,” ujar Iskandar Siregar. Inilah salah satu keistimewaan Indonesia, yang baru terbentuk 17 tahun kemudian sejak peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Iskandar mengatakan, Bahasa Indonesia juga hadir sebagai penyelamat saat Perang Dingin berakhir. Ketika negara-negara Blok Timur terpecah karena hilangnya tokoh pemersatu, Indonesia tak mengalami hal itu, “Yugoslavia terpecah karena kehilangan sosok Josip Broz Tito meninggal dunia. Indonesia pada 1998 dikhawatirkan pecah, tapi Bahasa Indonesia menjadi pengikat sehingga Indonesia tetap utuh hingga saat ini,” ujar Iskandar Siregar.

Dalam pandangan Iskandar Siregar bersatunya bangsa Indonesia merupakan modal dasar pembangunan nasional, “Persatuan tersebut memerlukan pergerakan sosial. Bukan perjuangan dengan senjata, melainkan perjuangan dengan politik kebahasaan untuk mewujudkan bangsa Indonesia bersatu di dalam wilayah NKRI,” paparnya.

Ia lalu menyebut dua tokoh nasional pada era pergerakan Sanusi Pane dan M. Tabrani. Sanusi Pane yang lahir di Muara Sipongi, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Sementara Mohammad Tabrani adalah wartawan asal Madura. Keduanya menentang usulan Mohammad Yamin yang ingin menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa nasional Indonesia.

Berkat jasa keduanya, menurut Iskandar, politik bahasa itu mengikat keragaman budaya dan adat istiadat. Indonesia menjadi salah satu negara terunik di dunia, dengan ratusan suku dan bahasa namun terikat secara batin oleh Bahasa Indonesia, “Berkat jasa keduanya, seluruh elemen bangsa mampu memelihara Indonesia dan terus berkarya demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa,” ujar Iskandar.

Namun menjadi bangsa yang merdeka dan bersatu bukannya tanpa tantangan, “Bahasa sebagai produk budaya menghadapi benturan akibat budaya global. Untuk itu kita perlu mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing,” ujarnya. Dengan cara itulah, menurut Iskandar Siregar, Indonesia menjaga kemerdekaan dan independensinya.

Selagi bahasa Indonesia masih menjadi bahasa pemersatu di nusantara ini, maka bangsa Indonesia masih terjaga eksistensinya. Untuk itu, LDII mendukung Sanusi Pane dan Mohammad Tabrani sebagai pahlawan nasional, perintis dan pejuang bahasa nasional Indonesia “Bagi warga LDII Mereka adalah pahlawan nasional di bidang bahasa, atau pahlawan bahasa yang jasanya bisa dinikmati hingga kini,” ujarnya.

Munas IX LDII mewujudkan dukungan itu, dengan mengumpulkan tanda tangan dari para peserta, “Kami berharap, kedua tokoh bahasa yang mendedikasikan hidupnya melestarikan bahasa Indonesia itu menjadi pahlawan nasional,” tutup Iskandar Siregar.

Wd_LinesWng

  • Penulis: Editor@ldiiwonogiri

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Hadiri HUT ke-76 Bhayangkara, DPP LDII Perkuat Pesan Presiden Soal Ancaman Masa Depan

    Hadiri HUT ke-76 Bhayangkara, DPP LDII Perkuat Pesan Presiden Soal Ancaman Masa Depan

    • calendar_month Sel, 5 Jul 2022
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 69
    • 0Komentar

    Semarang (5/7). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus memberikan arahan dalam HUT Bhayangkara ke-76. Presiden Jokowi mengingatkan tugas Kepolisian pada masa mendatang. Menurutnya dengan organisasi yang bekerja sampai pedesaan, masyarakat bisa menilai langsung kinerja kepolisian. “Kewenangan Polri sangat besar, dan organisasinya menembus sampai tingkat desa. Di manapun anda bertugas langsung dinilai diawasi oleh rakyat. Apakah […]

  • Ketua DPD LDII Wonogiri Sutoyo : Komitmen di Bidang Pendidikan dan Lingkungan untuk Kemajuan Daerah

    Ketua DPD LDII Wonogiri Sutoyo : Komitmen di Bidang Pendidikan dan Lingkungan untuk Kemajuan Daerah

    • calendar_month Sab, 22 Mar 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 104
    • 0Komentar

    Wonogiri – Bupati Wonogiri Setyo Sukarno bersama Wakil Bupati Imron Rizkyarno menghadiri acara buka bersama dan salat tarawih dengan keluarga besar LDII Kabupaten Wonogiri pada Rabu (19/03/2025). Acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Bairuha’, Kecamatan Jatipurno, berlangsung dengan meriah namun tetap khidmat dan lancar. Dalam sambutannya, Ketua DPD LDII Wonogiri, Sutoyo, mengungkapkan komitmen LDII dalam […]

  • DPP LDII Ingatkan Komunisme Tak Selaras dengan Bangsa Indonesia yang Religius

    DPP LDII Ingatkan Komunisme Tak Selaras dengan Bangsa Indonesia yang Religius

    • calendar_month Jum, 30 Sep 2022
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 110
    • 0Komentar

    Jakarta (30/9). Setiap akhir September, memori kolektif bangsa Indonesia ditarik pada peristiwa Gerakan 30 September. Gerakan itu diyakini sebagian besar rakyat Indonesia pada masa itu, didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). “Sehingga, Orde Baru menambahkan PKI di akhir kalimat Gerakan 30 September PKI atau G 30 S/PKI,” tutur Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro (Undip), […]

  • Hari Parlemen, Ketum DPP LDII Ingatkan Kolaborasi Ormas dan Parpol Jaga Demokrasi

    Hari Parlemen, Ketum DPP LDII Ingatkan Kolaborasi Ormas dan Parpol Jaga Demokrasi

    • calendar_month Jum, 18 Okt 2024
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 88
    • 0Komentar

    Jakarta (16/10). DPR RI lahir sebagai syarat lengkap Indonesia menjadi sebuah negara merdeka pada 79 tahun lalu. DPR lahir dari maklumat Wakil Presiden Hatta no. 10 pada 16 Oktober 1945, yang menjadi momentum pengingat bagi negara dan rakyat Indonesia bahwa eksekutif harus diawasi dalam menjalankan demokrasi. “Konsep bahwa kekuasaan harus diawasi oleh wakil rakyat yang duduk […]

  • Kebersamaan dan Kekhusyukan Warnai Perayaan Idul Fitri di Jatipurno, Wonogiri

    Kebersamaan dan Kekhusyukan Warnai Perayaan Idul Fitri di Jatipurno, Wonogiri

    • calendar_month Sen, 31 Mar 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 362
    • 0Komentar

    Wonogiri, 31 Maret 2025 – Suasana penuh kebersamaan dan kekhusyukan mewarnai perayaan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H di Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Ratusan warga dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bersama masyarakat sekitar berkumpul di Lapangan Kridha Buana untuk melaksanakan sholat Idul Fitri berjamaah pada Minggu […]

  • Tersirat Pesan Islam yang Inklusif Dalam Pancasila

    Tersirat Pesan Islam yang Inklusif Dalam Pancasila

    • calendar_month Sel, 1 Jun 2021
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 78
    • 0Komentar

    Jakarta (1/6). Keberagaman suku, ras, dan agama di Indonesia menjadi keelokan tersendiri berkat adanya Pancasila. Meskipun Islam menjadi agama mayoritas, agama-gama lain dapat dijalankan dengan bebas di Indonesia. “Hari lahir Pancasila menjadi momen untuk mengenang jasa para pendiri bangsa. Atas jasa mereka, bangsa Indonesia bisa menjalankan hak asasi yang esensial yakni memeluk agama atau keyakinan […]

expand_less