Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Ketum LDII Ajak Jadikan Ramadan Momentum Dinginkan Panasnya Tahun Politik

Ketum LDII Ajak Jadikan Ramadan Momentum Dinginkan Panasnya Tahun Politik

  • account_circle Editor@ldiiwonogiri
  • calendar_month Sab, 23 Mar 2024
  • visibility 84
  • comment 0 komentar

Jakarta (23/3). Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan Ramadan sebagai pendingin panasnya tahun politik. Kompetisi sudah saatnya diubah menjadi kolaborasi untuk memajukan negeri.

 

Hal tersebut ia sampaikan saat berbuka puasa bersama dengan para wartawan di Kantor DPP LDII, Jakarta, pada Sabtu (23/3), “Hasil Pemilu tentu memuaskan pemenang, namun juga mendatangkan ketidakpuasan bagi mereka yang kalah. Untuk itu, dengan ketenangan hati dalam Ramadan ini menjadi momentum yang tepat untuk introspeksi demokrasi kita,” tutur KH Chriswanto.

 

KH Chriswanto memberi catatan Pemilu 2024 menjadi Pemilu yang paling mahal, akibat akumulasi politik uang yang terjadi sejak awal Reformasi, “Akibatnya, suara menjadi komoditas dan masyarakat akhirnya terbiasa memberi suara dengan imbalan. Akibatnya, harga suara makin hari makin tinggi. Dan wajar bila angka-angkanya makin tinggi karena sudah terpola dua dekade,” ujarnya.

 

Merujuk Bank Indonesia (BI), Pemilu 2024 menunjukkan tingginya peredaran uang yang berkaitan dengan aktivitas politik. BI mencatat uang yang beredar pada Februari 2024 atau saat momentum Pemilu tembus Rp8.739,6 triliun. Angka ini tumbuh 5,3 persen dibandingkan Februari tahun lalu (yoy).

 

Ia mengajak semua pihak merenungi, politik uang atau yang biasa disebut KPK sebagai korupsi elektoral bisa merugikan demokrasi. Politik uang secara signifikan mempengaruhi tingginya angka korupsi di kalangan elite politik, “Praktik korupsi menjauhkan masyarakat dari kesejahteraan, bahkan masyarakat mempertanyakan benarkah demokrasi membawa kemakmuran. Karena pembangunan terhambat dengan praktik korupsi,” tegasnya.

 

Pascapemilu 2024, KH Chriswanto menekankan konsolidasi berbagai pihak yang bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg). Saat kompetisi berlalu, dan pemenang sudah ditentukan, menurut KH Chriswanto semuanya harus menerima dengan lapang. Langkah selanjutnya, energi diarahkan untuk kembali membangun negara.

 

Perbedaan pasti ada, untuk itu ia meminta pemenang Pilpres dan Pileg melaksanakan program kerjanya. Dalam alam demokrasi perbedaan bisa menjadi energi positif, karena oposisi sekalipun bernilai positif bila memberi masukan-masukan yang membangun, “Oposisi harus didudukkan sesuai porsinya yakni mengawal proses pembangunan dan memberi saran bahkan kritik, agar pembangunan tepat sasaran. Dalam oposisi pun harus fair bila pemerintah memang berhasil dalam melaksanakan programnya,” tutur KH Chriswanto.

 

Demokrasi yang bernilai Pancasila, bukanlah demokrasi yang asal hujat dan kritik, serta tidak memberi ruang dalam mengapresiasi kebaikan pemerintah, “Pancasila bukan sekadar ideologi negara tapi sila-silanya merupakan way of life, dalam berbangsa dan bernegara. Bila elite politik hanya bisa menyalahkan, maka semangat gotong-royong dalam Pancasila otomatis telah hilang,” ujar KH Chriswanto yang pernah menjadi politisi Golkar Jawa Timur itu.

 

Kolaborasi dan rekonsiliasi ini menjadi penting, mengingat pemerintah di masa yang akan datang menghadapi masalah ekonomi akibat geopolitik yang tidak menentu. Belum lagi persoalan lingkungan seperti bencana hidrometeorologi yang makin berbahaya karena perubahan iklim.

 

Berbagai persoalan kebangsaan dan global itu, bisa diselesaikan bila semuanya berorkestrasi dalam check and balance. Oposisi mengawasi dan memberi masukan, terhadap kinerja pemerintah. Ketiadaan oposisi, menurut KH Chriswanto justru mengakibatkan pemerintah tidak memiliki alat ukur terkait proses pembangunan dan keberhasilannya.

 

“Demokrasi tanpa oposisi, justru menjebak bangsa Indonesia kembali kepada otoritarianisme yang kaku. Dan berjalan atas kemauan penguasa bukan kemauan masyarakat,” pungkasnya.

  • Penulis: Editor@ldiiwonogiri

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • LDII Ajak Masyarakat Ringankan Beban Warga Cianjur yang Terdampak Gempa

    LDII Ajak Masyarakat Ringankan Beban Warga Cianjur yang Terdampak Gempa

    • calendar_month Jum, 25 Nov 2022
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 67
    • 0Komentar

    Jakarta (23/11). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dinukil dari keterangan persnya menyebut gempa bumi di Cianjur menyebabkan 268 orang meninggal dunia. Korban meninggal dunia, yang sudah teridentifikasi sebanyak 122 jenazah. Sementara korban hilang mencapai 151 orang. Menurut Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, masyarakat yang mengungsi sejumlah 58.362 orang, luka-luka 1.083 orang, kerusakan infrastruktur seperti rumah […]

  • KH Chriswanto Tegaskan Komitmen LDII Terhadap Pancasila Saat Tadarus Kebangsaan

    KH Chriswanto Tegaskan Komitmen LDII Terhadap Pancasila Saat Tadarus Kebangsaan

    • calendar_month Ming, 26 Mar 2023
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 116
    • 0Komentar

    Ketua Umum DPP LDII bersama pimpinan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dalam acara Tadarus Kebangsaan, Sabtu, 25/3. Jakarta (26/3). Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengungkapkan, LDII berkomitmen tentang kebangsaan sejak awal pendiriannya. Hal tersebut, ia sampaikan pada acara “Tadarus Kebangsaan”, yang dihelat Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Sabtu […]

  • LDII Kaltara Gelar Muswil, Pemprov Berikan Apresiasi dan Dukungan

    LDII Kaltara Gelar Muswil, Pemprov Berikan Apresiasi dan Dukungan

    • calendar_month Kam, 22 Agu 2024
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 84
    • 0Komentar

        Bulungan (22/8). Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Datu Iqro Ramadhan mendukung program pengabdian LDII untuk bangsa. Hal itu ia sampaikan ketika membuka Muswil III LDII Kaltara, di Kantor Gabungan Dinas, Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, 20/8.   “Terlebih, beberapa program sejalan dengan program prioritas Pemprov Kaltara. […]

  • Bamsoet “Jangan Sampai Demokrasi Bergeser Manjadi Transaksional”

    Bamsoet “Jangan Sampai Demokrasi Bergeser Manjadi Transaksional”

    • calendar_month Sab, 20 Jan 2024
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 86
    • 0Komentar

      Menanggapi soal keberagaman dalam bingkai persatuan, Ketua DPW LDII Jawa Tengah Singgih Tri Sulistiyono yang juga Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro, mengatakan awal kemerdekaan, para aktivis saat itu membangun narasi yang romantis seperti misalnya, “Atas dasar rasa senasib sepenanggungan, maka kita siap berjuang,” itu sudah bisa memunculkan rasa persatuan. “Namun jika narasi di […]

  • LDII Wonogiri Meriahkan Jalan Sehat Hari Amal Bakti Kemenag ke 79

    LDII Wonogiri Meriahkan Jalan Sehat Hari Amal Bakti Kemenag ke 79

    • calendar_month Sel, 7 Jan 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 81
    • 0Komentar

    ‎Wonogiri, 7/1/2025, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mengikuti kegiatan Jalan Sehat dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti Kemenag ke-79. ‎ ‎ ‎Kegiatan ini mengambil start di Alun-alun Giri Krida Bhakti, Wonogiri, dan diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai kalangan dan dilepas olah Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, yang juga sebagai Bupati […]

  • Ponpes Citra Suhada adakan Kegiatan Cinta Alam Indonesia

    Ponpes Citra Suhada adakan Kegiatan Cinta Alam Indonesia

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 132
    • 0Komentar

    Pondok Pesantren Citra Suhada di Sendang Rejo, Gondang Sari, Jatisrono, Wonogiri, mengadakan Asrama Cinta Alam Indonesia (CAI) selama 3 hari, mulai Selasa, 8 Juli hingga 10 Juli 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk generasi penerus bangsa yang profesional, religius, dan mandiri dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045. Asrama CAI diikuti oleh sekitar 200 peserta dari […]

expand_less