Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » DPP LDII Tegaskan Hari Pahlawan Jadi Pijakan Perjuangan Melawan Kemiskinan, Dekadensi Moral, dan Disintegrasi

DPP LDII Tegaskan Hari Pahlawan Jadi Pijakan Perjuangan Melawan Kemiskinan, Dekadensi Moral, dan Disintegrasi

  • account_circle Editor@ldiiwonogiri
  • calendar_month Sen, 10 Nov 2025
  • visibility 30
  • comment 0 komentar

Jakarta (10/11). Pertempuran Surabaya yang jadi cikal-bakal Hari Pahlawan pada 10 November 1945 menjadi pengingat, bahwa bangsa Indonesia pernah melawan Inggris sang pemenang Perang Dunia II, yang ingin membawa Belanda berkuasa kembali. Setelah 80 tahun, heroisme arek-arek Surabaya itu, jadi panutan yang energinya ditujukan membangun bangsa, agar sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya.

Pernyataan tersebut ditegaskan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Ia menyerukan agar generasi muda menjaga semangat perjuangan para pahlawan, di hari-hari yang menentukan pada 10 November 1945 itu, “Mempelajari sejarah, berarti mempelajari jati diri bangsa agar semakin percaya diri menghadapi tantangan zaman, terutama dalam membangun kemandirian, persatuan, dan moral kebangsaan,” tegas KH Chriswanto.

“Pertempuran Surabaya adalah simbol keberanian dan pengorbanan tanpa pamrih. Para pejuang saat itu melawan penjajahan dengan senjata seadanya, tapi memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemerdekaan dan martabat bangsa. Semangat itu harus kita warisi dalam bentuk kerja nyata untuk bangsa,” ujarnya.

Ia menekankan, pada era globalisasi dan digitalisasi, perjuangan tidak lagi di medan tempur, melainkan di medan sosial kemasyarakatan, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan akhlak, “Sekarang kita berjuang melawan kemiskinan, kebodohan, dan disintegrasi. Bentuk kepahlawanan masa kini adalah berkontribusi positif di bidang masing-masing, menjaga persatuan, dan menguatkan nilai-nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat,” jelasnya.

Chriswanto juga menegaskan bahwa nilai-nilai perjuangan harus diinternalisasi dalam pendidikan dan pembinaan karakter anak bangsa. Ia menilai peringatan Hari Pahlawan setiap 10 November bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk menanamkan jiwa nasionalisme, rela berkorban, disiplin, dan tanggung jawab sosial.

“Kami berkomitmen menanamkan semangat nasionalisme dan keikhlasan berjuang pada generasi muda melalui kegiatan dakwah, pendidikan karakter, dan pengabdian masyarakat. Kita ingin melahirkan pahlawan masa kini yang berilmu, berakhlak, dan berdedikasi,” tambahnya.

KH Chriswanto berharap, semangat kepahlawanan itu terus hidup dalam setiap langkah pembangunan bangsa. “Kita tidak boleh melupakan sejarah. Tanpa pengorbanan para pahlawan, kita tidak akan menikmati kemerdekaan hari ini. Kini tugas kita adalah menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan kerja keras, kejujuran, toleransi dan persatuan,” pungkasnya.

Sementara itu, sejarawan sekaligus Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono, menegaskan Hari Pahlawan 10 November bukan hanya peringatan pertempuran Surabaya, melainkan momentum lahirnya kesadaran kolektif bangsa tentang arti kemerdekaan yang diperjuangkan melalui pengorbanan dan solidaritas.

Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro (UNDIP) itu menilai, generasi muda harus memaknai Hari Pahlawan tidak lagi terletak pada perjuangan fisik, melainkan keberanian moral untuk berjuang di bidangnya masing-masing. “Kalau dulu perjuangan dilakukan dengan senjata, kini perjuangan adalah melawan kemalasan berpikir, korupsi nilai, dan hilangnya idealisme,” ujarnya.

Singgih menambahkan, semangat 10 November perlu diwujudkan melalui integritas, tanggung jawab sosial, dan kerja nyata bagi kemajuan bangsa, “Namun, generasi kini menghadapi bentuk perjuangan baru di era kemerdekaan dan globalisasi, yakni penjajahan nilai seperti individualisme dan pragmatisme.

“Esensinya tetap sama, yakni keberanian, pengabdian, dan cinta tanah air. Hanya bentuknya yang berubah—dari mengangkat senjata menjadi perjuangan dengan pengetahuan, kreativitas, dan integritas moral,” katanya.

Ia menilai nilai paling penting dari Pertempuran Surabaya adalah keberanian moral dan solidaritas kebangsaan. Para pejuang kala itu tidak hanya melawan penjajah, tapi juga memiliki kesadaran kolektif untuk mempertahankan martabat bangsa dengan pengorbanan tanpa pamrih. Nilai itu, menurutnya, relevan di masa kini ketika bangsa menghadapi tantangan moral dan sosial.

“Keberanian moral masa kini adalah keberanian menegakkan kebenaran, kejujuran, dan keadilan. Semangat gotong royong juga harus dihidupkan untuk melawan korupsi, perpecahan, dan ketidakadilan sosial,” tegasnya.

Menurutnya, pahlawan hari ini bukan lagi bertempur di medan perang, tetapi berjuang melawan kemalasan, korupsi, intoleransi, dan apatisme sosial. Pahlawan masa kini adalah mereka yang berkontribusi nyata bagi bangsa melalui kerja keras, inovasi, solidaritas, dan kejujuran,” tuturnya.

Ia menutup pesannya dengan menyerukan agar semangat 10 November dihidupkan kembali dalam bentuk etika publik dan komitmen kebangsaan. “Setiap tindakan, sekecil apa pun, seharusnya menjadi bagian dari perjuangan membangun Indonesia yang berkeadaban dan berintegritas,” pungkasnya.

  • Penulis: Editor@ldiiwonogiri

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Wakil Ketua Komisi VIII MPR RI Sebut Sekolah Virtual Kebangsaan LDII, Program Solutif Atasi Permasalahan Banga

    Wakil Ketua Komisi VIII MPR RI Sebut Sekolah Virtual Kebangsaan LDII, Program Solutif Atasi Permasalahan Banga

    • calendar_month Sab, 23 Nov 2024
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 111
    • 0Komentar

    *Jakarta (23/11).* Sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara MPR RI dan DPP LDII pada September lalu, LDII menyelenggarakan Sekolah Virtual Kebangsaan Seri I bersama MPR RI. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid, pada Sabtu (23/11), di Gedung DPP LDII, Jakarta. IMewakili Wakil Ketua MPR Kahar Muzakir, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Singgih Janurat […]

  • LDII Jateng Gelar Musyawarah Wilayah VIII 2025 : Penggerak Moderasi Beragama di Era Disrupsi

    LDII Jateng Gelar Musyawarah Wilayah VIII 2025 : Penggerak Moderasi Beragama di Era Disrupsi

    • calendar_month Sab, 25 Jan 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 248
    • 0Komentar

    Lines Wonogiri, Semarang – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Tengah akan menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII pada 25-26 Januari 2025 di Hotel Patra Jasa, Semarang. Dengan tema “Peningkatan Peran LDII sebagai Penggerak Moderasi Beragama di Era Disrupsi”, acara ini diharapkan menjadi wadah strategis untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan organisasi masyarakat […]

  • Kedaulatan Maritim Indonesia Diakui Dunia, Jadi Alasan LDII Dukung Mochtar Kusumaatmadja Sebagai Pahlawan Nasional

    Kedaulatan Maritim Indonesia Diakui Dunia, Jadi Alasan LDII Dukung Mochtar Kusumaatmadja Sebagai Pahlawan Nasional

    • calendar_month Kam, 30 Des 2021
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 102
    • 0Komentar

    Kedaulatan Maritim Indonesia Diakui Dunia, Jadi Alasan LDII Dukung Mochtar Kusumaatmadja Sebagai Pahlawan Nasional

  • LDII Wonogiri Audiensi dengan Kapolres Wonogiri

    LDII Wonogiri Audiensi dengan Kapolres Wonogiri

    • calendar_month Sab, 24 Mei 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 170
    • 0Komentar

    _Wonogiri, 21 Mei 2025_ Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Wonogiri mengadakan audiensi resmi dengan jajaran Kepolisian Resor (Polres) Wonogiri. Kunjungan tersebut diterima secara langsung oleh Kapolres Wonogiri, Jarot Sungkowo, S.H., S.I.K. Kapolres Wonogiri, mengapresiasi inisiatif LDII dalam menjalin komunikasi aktif dengan aparat penegak hukum. “Kami menyambut baik kerja sama dengan semua elemen masyarakat, termasuk […]

  • Pengurus LDII Wonogiri Gelar Silaturahim dengan Ketua DPRD, Sriyono

    Pengurus LDII Wonogiri Gelar Silaturahim dengan Ketua DPRD, Sriyono

    • calendar_month Sel, 25 Mar 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 164
    • 0Komentar

    Wonogiri, Selasa (25/3/2025)– Dalam rangka memperkuat hubungan antara masyarakat dan pemerintah, pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Wonogiri menggelar kegiatan silaturahim dengan Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono, yang merupakan anggota dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan serta meningkatkan kerja sama antara LDII dan pemerintah daerah. Dalam pertemuan tersebut, pengurus LDII […]

  • Umat Islam di seluruh dunia menyambut antusias Hari Raya Idul Adha 1443

    Umat Islam di seluruh dunia menyambut antusias Hari Raya Idul Adha 1443

    • calendar_month Sab, 9 Jul 2022
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 125
    • 0Komentar

    Kurban bagi umat Islam, merupakan wujud ketakwaan, sebagaimana Nabi Ibrahim As dengan tulus ikhlas melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail As

expand_less