Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Lintas Agama » Agar Bangsa Tidak Terbelah “Jangan Tolak Ormas yang Komitmen Terhadap Pancasila”, Ini Pesan Kyai SAS

Agar Bangsa Tidak Terbelah “Jangan Tolak Ormas yang Komitmen Terhadap Pancasila”, Ini Pesan Kyai SAS

  • account_circle Editor@ldiiwonogiri
  • calendar_month Rab, 29 Mar 2023
  • visibility 50
  • comment 0 komentar

Jakarta (29/3). Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) KH Said Aqil Siradj menegaskan, perpecahan bangsa jangan sampai terjadi. Salah satunya dipicu oleh kontestasi politik Pemilu 2024. Selain itu ia menekankan hubungan antarormas Islam, harus mengedepankan toleransi, saling menghargai, dan menghormati.

Ia mengatakan penolakan ormas Islam terhadap ormas lain, merupakan ketidakmampuan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia memiliki banyak organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam, sehingga menurutnya perbedaan adalah keniscayaan diantara Ormas Islam.

KH.Said Aqil Siradj saat diwawancarai saat Tadarus Kebangsaan yang dihelat Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) di Jakarta, 25-26 Maret 2023.

Kyai Said mengatakan selama Ormas Islam itu berkomitmen dan berpegang teguh penguatan “Empat Pilar Kebangsaan”, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seharusnya sudah tidak ada perdebatan.

“Ukuran standarnya, selama masih komitmen dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI selesai (tidak perlu diperdebatkan). Ormas apapun kalau menerima Empat Pilar Kebangsaan, masalah sudah selesai,” kata Kyai Said saat ditemui di Tadarus Kebangsaan yang dihelat LPOI pada 25-26 Maret lalu di Jakarta.

Bahkan, ia turut menegaskan sesama ormas yang resmi dan legal harus saling menghormati, sebab perbedaan adalah hal yang biasa. “Berbeda itu hal biasa, tapi saling menghormati, tidak saling menyalahkan, tidak mengklaim kebenaran. Hanya kami yang benar, kamu salah, kamu sesat. Itu intoleran, yang harus kita tolak,” ujarnya.

Senada dengan pandangan KH Said Aqil Siradj, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, menegaskan pihaknya mendudukkan “Empat Pilar Kebangsaan” sebagai program teratas, baik dalam tataran organisasi maupun individu warga LDII, “Pesantren-pesantren dan sekolah-sekolah yang bernaung di bawah LDII, selalu melaksanakan upacara bendera sebagai bukti komitmen cinta kepada Pancasila dan NKRI,” tutur KH Chriswanto Santoso.

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengungkapkan, LDII berkomitmen tentang kebangsaan sejak awal pendiriannya pada 1972, “Sejak tanggal 1 Juli 1972, LDII merupakan ormas Islam berasaskan Pancasila dan UUD 1945. Komitmen ini, dipertahankan dan diperjuangkan sampai dengan saat ini,” ujarnya.

Ia menjelaskan, LDII terus menjaga perjuangan tersebut. Bukan hanya konsep, tetapi diterapkan dalam bentuk kontribusi. “Komitmen kebangsaan ini, kami tuangkan dalam bentuk dokumen organisasi di seluruh jajaran LDII. Sumbangan pemikiran Pancasila, kami konsepkan dan tuangkan di daerah-daerah,” pungkasnya.

Ia menjelaskan, pemikiran LDII mengenai Pancasila dalam konstruksi keindonesiaan, “Sila pertama, Pancasila harus menjadi pondasi dan sekaligus mewarnai empat sila yang lain. Demikian juga, sila-sila Pancasila juga saling mewarnai,” pungkasnya.

LDII tidak menjadikan sila pertama sebagai bingkai kebangsaan, karena berpotensi melahirkan negara agama. “Ini bisa mendorong lahirnya negara agama. Islam memang mayoritas, tapi di beberapa wilayah justru minoritas. Ini mendorong lahirnya chauvinisme agama dan terjadi penindasan,” katanya.

LDII menilai dengan memahami semangat dan jiwa yang tergali dari sejarah kelahiran Pancasila, maka sila Persatuan Indonesia menjadi bingkai sila-sila yang lain. “Jadi, apapun agama yang dipeluk, aktualisasi kemanusiaan yang dilakukan, bentuk demokrasi yang dijalankan, dan model keadilan yang diterapkan, harus tetap dalam bingkai persatuan Indonesia, atau tetap dalam bingkai NKRI,” jelasnya.

Menurutnya, jika sila pertama sebagai pondasi, maka sila ketiga sebagai bingkai. Dan sila kelima sebagai tujuan. “Maka sila kedua dan keempat sebagai semangat dan cara untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.

Ia menerangkan, bangsa Indonesia tanpa Pancasila akan rapuh karena tidak punya pondasi yang kuat. Akan bercerai-berai karena tidak ada bingkai yang jelas. Akan kehilangan arah karena tidak punya tujuan yang jelas. “Akan menjadi tidak beradab, karena kehilangan semangat kemanusiaan dan kebersamaan,” jelas Chriswanto.

  • Penulis: Editor@ldiiwonogiri

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Muswil VIII LDII Jawa Tengah 2025: Prof. Singgih Tri Sulistiyono Terpilih Kembali, Fokus Pada Moderasi Beragama Dan SDM Unggul

    Muswil VIII LDII Jawa Tengah 2025: Prof. Singgih Tri Sulistiyono Terpilih Kembali, Fokus Pada Moderasi Beragama Dan SDM Unggul

    • calendar_month Sel, 28 Jan 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 61
    • 0Komentar

    Semarang, 26 Januari 2025 – Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Tengah resmi digelar pada Sabtu hingga Minggu (25-26 Januari 2025) di Patra Hotel & Convention Semarang. Acara ini menjadi momen penting bagi LDII untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah dengan menekankan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dan […]

  • Presiden Jokowi Ingatkan Masalah Kebangsaan Akan Terus Dihadapi Indonesia

    Presiden Jokowi Ingatkan Masalah Kebangsaan Akan Terus Dihadapi Indonesia

    • calendar_month Sen, 14 Feb 2022
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 65
    • 1Komentar

    Bogor (14/02). Jajaran pengurus harian DPP LDII menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, pada Jumat (11/2). Dalam pertemuan itu, DPP LDII melaporkan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan atas permintaan Presiden Jokowi saat Munas IX LDII pada 2021 silam. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan masalah kebangsaan akan terus dihadapi bangsa Indonesia. Presiden mengingatkan hal […]

  • Menilik Prestasi PERSINAS ASAD di PON XX Papua 2021

    Menilik Prestasi PERSINAS ASAD di PON XX Papua 2021

    • calendar_month Sab, 16 Okt 2021
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Papua – Usai mengadakan upacara pembukaan yang meriah di Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Sabtu (02/10), PON Papua telah berakhir dan menggelar closing ceremony, pada Jumat (15/10). PON XX Papua telah mengadakan beberapa cabang olahraga untuk dipertandingkan. Mulai dari sepak bola, basket, voli, hingga ke pencak silat. Berbicara mengenai pencak […]

  • LDII dan Belasan Ormas Teken MoU dengan Lemhannas, Perkuat Ketahanan Ideologi Bangsa

    LDII dan Belasan Ormas Teken MoU dengan Lemhannas, Perkuat Ketahanan Ideologi Bangsa

    • calendar_month Rab, 16 Jul 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 118
    • 0Komentar

    Jakarta (15/7). Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) dan belasan ormas termasuk LDII menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam memperkuat ketahanan ideologi dan memperkokoh nilai-nilai kebangsaan di tengah dinamika global. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kantor Lemhannas RI, Jakarta Pusat, pada Selasa (15/7/2025).   Gubernur Lemhannas RI, TB. Ace Hasan Syadzily, menyampaikan kerja sama ini penting […]

  • LDII Wonogiri tebar Kurban di tengah pandemi, tingkatkan peduli

    LDII Wonogiri tebar Kurban di tengah pandemi, tingkatkan peduli

    • calendar_month Sel, 20 Jul 2021
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 63
    • 1Komentar

    WONOGIRI (ldiiwonogiri.org) – Di tengah cobaan akibat pandemi Covid-19, ternyata tidak menyurutkan semangat umat untuk mewujudkan penyembelihan hewan kurban. “Alhamdulillah, kendati ekonomi terganggu bahkan cenderung merosot sebagai dampak pandemi, namun semangat warga LDII untuk mewujudkan hewan kurban tidak surut bahkan meningkat,” ujar Wanhat DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Wonogiri, KH. Sunadi Ali Mustofa, kepada […]

  • Ketum DPP LDII: Kejaksaan Agung yang Kuat Jadi Penopang Kedaulatan Rakyat

    Ketum DPP LDII: Kejaksaan Agung yang Kuat Jadi Penopang Kedaulatan Rakyat

    • calendar_month Sel, 22 Jul 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 48
    • 0Komentar

    Jakarta (22/7). Hari Kejaksaan Nasional atau yang lebih dikenal sebagai Hari Bhakti Adhyaksa, mengingatkan kembali peran jaksa dalam menjaga demokrasi. Salah satu prasyarat tegaknya demokrasi, bila bangsa Indonesia memiliki instrumen penegakan hukum yang kuat, salah satunya Kejaksaan. Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, pada Selasa (22/7/2025), “Korupsi dan politik uang mengakibatkan […]

expand_less