Lampung Selatan (29/8). Kementerian Komunikasi, dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan DPW LDII Provinsi Lampung melaksanakan “Literasi Digital 2023”, bertajuk “Paham Literasi Digital untuk Menjadi Generasi yang Cerdas, Berbudaya dan Mandiri” di Yayasan Nurul Huda Lampung, Sabtu (26/8).
Kegiatan itu dilaksanakan secara hybrid, yang dihadiri 600-an peserta secara daring dan 300 titik studio mini. Acara itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi yang positif, produktif dan aman.
Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswantoro Santoso yang menjadi pembicara kunci bersama Dirjen Aplikasi Informatika Semuel A.Pangerapan dalam acara tersebut, mengajak warga LDII harus melek digital, namun juga harus bijak dalam menggunakannya.
Menurutnya, teknologi digital terus berkembang secara masif, segala sesuatu yang kita inginkan bisa dengan mudah didapatkan, “Maka penting bagi masyarakat mengikuti literasi digital agar lebih cakap dalam menggunakannya,” imbuh alumni Teknik Perkapalan Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS).
Faktor terpenting saat menggunakan teknologi digital yaitu mengatur pikiran dengan hal yang positif. Apabila pikirannya jelek, maka akan masuk ke dalam sisi gelap dunia digital.
“Jangan kotori otak kita dengan hal negatif, jika menggunakan digital dengan pikiran negatif maka akan merusak diri sendiri,” tutur KH Chriswanto.
Ia menegaskan, tidak ada yang dapat mengontrol dunia digital, semua bebas melakukan apapun. Maka yang perlu mengontrol adalah diri sendiri. Kominfo dan LDII melaksanakan kegiatan ini sebagai edukasi dalam pencegahan.
Teknologi digital akan memberikan manfaat dan kemudahan bagi pengguna yang bijak, “Jadilah cerdas, dengan memanfaatkan dunia digital untuk hal positif, seperti mencari ilmu yang bermanfaat,” pungkasnya.
Narasumber literasi digital diantaranya dosen penguji Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Muhammad Aditya, Ketua RTIK Lampung Rifky Indrawan dan dosen Politeknik Negeri Lampung (POLINELA) Faturrahman Kurniawan Ikhsan.
Dalam paparannya, Faturrahman Kurniawan menjelaskan bahwa dunia digital terus berkembang dan pengguna terus meningkat. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna teknologi digital (internet) di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023.
“Tidak ada yang menjamin keamanan 100% saat menggunakan digital media yang dapat berdampak buruk seperti penipuan, hacking, physing dan lainnya. Kita harus waspada dan jaga data privasi pribadi, kita hanya bisa mengurangi resiko seminim mungkin” ujar Faturrahman.
Hal yang harus dilakukan untuk meminimalisir resiko keamanan dalam menggunakan teknologi digital seperti menggunakan perangkat besutan apple, tidak menggunakan password login yang sama di berbagai akun, tidak mengupload data pribadi, jaga sikap dan ucapan saat bersosial media.
Banyak hal produktif yang dapat dilakukan di media digital seperti sekolah online, bisnis online, bersosialisasi, kursus online, mengikuti webbinar, dan lainnya. “Kurangi bermain game, upgrade skill untuk manfaatkan dunia digital” ajaknya.