Warga Suriname Kunjungi Ponpes Bairuha’ Wonogiri untuk Pelajari Model Pesantren Indonesia
- account_circle Editor@ldiiwonogiri
- calendar_month Jum, 18 Jul 2025
- visibility 24
- comment 0 komentar

WONOGIRI (17-7-2025) – Sebanyak lima warga Suriname melakukan kunjungan ke beberapa pondok pesantren di Indonesia. Mereka berencana menetap selama tiga bulan di Indonesia guna mempelajari model pondok pesantren atau boarding school yang akan diterapkan di Suriname.
Kelima warga Suriname tersebut adalah Sukarnen bin Kamsi, Ari Steven Paimin, Ali Joenoes Kartosentiko, Leonard Mangkoe Wiharjoe Notoe, dan Katini Kar bin Kamsi. Kesemuanya orang tersebut adalah pensiunan dari berbagai kantor pemerintahan di Suriname.
Leonard Mangkoe Wihardjo (65) mengatakan bahwa kunjungan atau silaturrahim ini guna melepas rindu yang dahulu juga pernah ke Indonesia sekitar tahun 2016 yang silam, sekaligus melihat kampung leluhur mereka di Indonesia. “Saiki wektune dolan neng jowo, wes pirang-pirang tahun ora dolan mrene”, ucapnya saat berbincang-bincang sembari menikmati hidangan khas jawa yaitu gethuk singkong dan gronthol jagung.
Senada dengan Ali Joenes Kertosentiko (66), seorang pensiunan pegawai bea cukai, mengatakan bahwa mereka akan tinggal di Indonesia dalam beberapa minggu. “Setelah pension bisa berkunjung ke Indonesia, selain nostalgia kami ingin belajar banyak tentang pendidikan khususnya pesantren, tempat pengajian / TPA, dan penggalangan dana Pembangunan di Jawa, khususnya Wonogiri.”
Salah satu tujuan utama rombongan ini adalah Pondok Pesantren Bairuha’ Wonogiri yang beralamat di jalan raya Jatipurno, Pule, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. H.Teguh Saroso, S.Pd. pengasuh ponpes Bairuha beserta segenap pengurus pondok menyambut hangat kedatangan mereka. “Kelima warga Suriname ini untuk silaturrahim ke Pondok Bairuha’ sekaligus melihat perkembangan ponpes kami. Kami bersama pengurus pondok sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari” kata H.Teguh.
H.Teguh berharap, pendidikan santri dalam keilmuan agama, pendidikan formal atau sekolah, dan cara penggalangan dana kepada warga di sekitar pondok Bairuha’ dalam kontribusi pembangunan di pondok bisa ditiru di Suriname.
Tidak hanya pondok pesantren saja, namun juga sudah berdiri beberapa tahun yaitu pendidikan formal mulai dari tingkat PAUD, SD, dan SMP dibawah naungan Yayasan Budi Utomo Jatipurno, Wonogiri. Tempat ibadah yang sangat megah juga nampak disini, yaitu Masjid Abdul Jalil yang didirikan oleh salah satu pengasuh pondok pesantren yang sudah meninggal yaitu H.Darsono Abdul Jalil.
“Semua pembangunan gedung di sini tidak langsung jadi begitu saja, namun sedikit demi sedikit merintis dana dari warga kami, alhamdulillah warga kami semangat diajak untuk shodaqoh amal jariyah untuk bekal di akhirat nanti,” ujar H.Teguh.
Acara sharring atau tukar pendapat dilakukan di Aula Arafah Ponpes Bairuha’. Kegiatan diawali dari pinisepuh pondok Bairuha’ yang menceritakan keberadaan pondok dan dilanjutkan perwakilan dari Suriname yang menceritakan keberadaan warga di Suriname yang jumlah penduduknya kurang lebih berkisar 600 an jiwa.
Kegiatan sharring berlangsung kurang lebih dua jam. Dilanjutkan acara pemberiaan kenangkenangan ramah Tamah bersama segenap pengurus pondok Bairuha’. Sesuai rencana tamu tersebut akan menginap sehari di Ponpes Bairuha’ dan Jum’at siang, (18 Juli 2025) setelah sholat Jum’at akan melanjutkan ke pondok Pesantren yang ada di Klaten. kim-dpd
- Penulis: Editor@ldiiwonogiri
Saat ini belum ada komentar