Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » DPP LDII Tegaskan Hari Pahlawan Jadi Pijakan Perjuangan Melawan Kemiskinan, Dekadensi Moral, dan Disintegrasi

DPP LDII Tegaskan Hari Pahlawan Jadi Pijakan Perjuangan Melawan Kemiskinan, Dekadensi Moral, dan Disintegrasi

  • account_circle Editor@ldiiwonogiri
  • calendar_month Sen, 10 Nov 2025
  • visibility 31
  • comment 0 komentar

Jakarta (10/11). Pertempuran Surabaya yang jadi cikal-bakal Hari Pahlawan pada 10 November 1945 menjadi pengingat, bahwa bangsa Indonesia pernah melawan Inggris sang pemenang Perang Dunia II, yang ingin membawa Belanda berkuasa kembali. Setelah 80 tahun, heroisme arek-arek Surabaya itu, jadi panutan yang energinya ditujukan membangun bangsa, agar sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya.

Pernyataan tersebut ditegaskan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Ia menyerukan agar generasi muda menjaga semangat perjuangan para pahlawan, di hari-hari yang menentukan pada 10 November 1945 itu, “Mempelajari sejarah, berarti mempelajari jati diri bangsa agar semakin percaya diri menghadapi tantangan zaman, terutama dalam membangun kemandirian, persatuan, dan moral kebangsaan,” tegas KH Chriswanto.

“Pertempuran Surabaya adalah simbol keberanian dan pengorbanan tanpa pamrih. Para pejuang saat itu melawan penjajahan dengan senjata seadanya, tapi memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemerdekaan dan martabat bangsa. Semangat itu harus kita warisi dalam bentuk kerja nyata untuk bangsa,” ujarnya.

Ia menekankan, pada era globalisasi dan digitalisasi, perjuangan tidak lagi di medan tempur, melainkan di medan sosial kemasyarakatan, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan akhlak, “Sekarang kita berjuang melawan kemiskinan, kebodohan, dan disintegrasi. Bentuk kepahlawanan masa kini adalah berkontribusi positif di bidang masing-masing, menjaga persatuan, dan menguatkan nilai-nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat,” jelasnya.

Chriswanto juga menegaskan bahwa nilai-nilai perjuangan harus diinternalisasi dalam pendidikan dan pembinaan karakter anak bangsa. Ia menilai peringatan Hari Pahlawan setiap 10 November bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk menanamkan jiwa nasionalisme, rela berkorban, disiplin, dan tanggung jawab sosial.

“Kami berkomitmen menanamkan semangat nasionalisme dan keikhlasan berjuang pada generasi muda melalui kegiatan dakwah, pendidikan karakter, dan pengabdian masyarakat. Kita ingin melahirkan pahlawan masa kini yang berilmu, berakhlak, dan berdedikasi,” tambahnya.

KH Chriswanto berharap, semangat kepahlawanan itu terus hidup dalam setiap langkah pembangunan bangsa. “Kita tidak boleh melupakan sejarah. Tanpa pengorbanan para pahlawan, kita tidak akan menikmati kemerdekaan hari ini. Kini tugas kita adalah menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan kerja keras, kejujuran, toleransi dan persatuan,” pungkasnya.

Sementara itu, sejarawan sekaligus Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono, menegaskan Hari Pahlawan 10 November bukan hanya peringatan pertempuran Surabaya, melainkan momentum lahirnya kesadaran kolektif bangsa tentang arti kemerdekaan yang diperjuangkan melalui pengorbanan dan solidaritas.

Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro (UNDIP) itu menilai, generasi muda harus memaknai Hari Pahlawan tidak lagi terletak pada perjuangan fisik, melainkan keberanian moral untuk berjuang di bidangnya masing-masing. “Kalau dulu perjuangan dilakukan dengan senjata, kini perjuangan adalah melawan kemalasan berpikir, korupsi nilai, dan hilangnya idealisme,” ujarnya.

Singgih menambahkan, semangat 10 November perlu diwujudkan melalui integritas, tanggung jawab sosial, dan kerja nyata bagi kemajuan bangsa, “Namun, generasi kini menghadapi bentuk perjuangan baru di era kemerdekaan dan globalisasi, yakni penjajahan nilai seperti individualisme dan pragmatisme.

“Esensinya tetap sama, yakni keberanian, pengabdian, dan cinta tanah air. Hanya bentuknya yang berubah—dari mengangkat senjata menjadi perjuangan dengan pengetahuan, kreativitas, dan integritas moral,” katanya.

Ia menilai nilai paling penting dari Pertempuran Surabaya adalah keberanian moral dan solidaritas kebangsaan. Para pejuang kala itu tidak hanya melawan penjajah, tapi juga memiliki kesadaran kolektif untuk mempertahankan martabat bangsa dengan pengorbanan tanpa pamrih. Nilai itu, menurutnya, relevan di masa kini ketika bangsa menghadapi tantangan moral dan sosial.

“Keberanian moral masa kini adalah keberanian menegakkan kebenaran, kejujuran, dan keadilan. Semangat gotong royong juga harus dihidupkan untuk melawan korupsi, perpecahan, dan ketidakadilan sosial,” tegasnya.

Menurutnya, pahlawan hari ini bukan lagi bertempur di medan perang, tetapi berjuang melawan kemalasan, korupsi, intoleransi, dan apatisme sosial. Pahlawan masa kini adalah mereka yang berkontribusi nyata bagi bangsa melalui kerja keras, inovasi, solidaritas, dan kejujuran,” tuturnya.

Ia menutup pesannya dengan menyerukan agar semangat 10 November dihidupkan kembali dalam bentuk etika publik dan komitmen kebangsaan. “Setiap tindakan, sekecil apa pun, seharusnya menjadi bagian dari perjuangan membangun Indonesia yang berkeadaban dan berintegritas,” pungkasnya.

  • Penulis: Editor@ldiiwonogiri

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PC LDII Kecamatan Sidoharjo Selenggarakan Liga Sepak Bola I Antar PAC  Se-Kecamatan Sidoharjo

    PC LDII Kecamatan Sidoharjo Selenggarakan Liga Sepak Bola I Antar PAC Se-Kecamatan Sidoharjo

    • calendar_month Sen, 14 Mar 2022
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 107
    • 0Komentar

    Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Kecamatan Sidoharjo baru saja selesai menyelenggarakan Liga Sepak Bola yang Perdana antanr PAC yang ada di Kecamatan Sidoharjo.Kegiatan digelar selama 5 pekan sejak tanggal 11 Februari 2022 dan berakhir tanggal 11 Maret 2022 kemarin, di Lapangan Desa Nungkullan Girimarto. Terdapat 6 tim yang mengikuti liga sepak bola tersebut. Wtas FC, PSM Mojorejo, Keron Keren, Donayan FC, Ngemplak FC dan Tresno FC gabungan Tremes dan Nongkorejo.

  • Ketum LDII Ingatkan Pentingnya Revitalisasi Demokrasi Indonesia

    Ketum LDII Ingatkan Pentingnya Revitalisasi Demokrasi Indonesia

    • calendar_month Kam, 24 Agu 2023
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 98
    • 0Komentar

    Jakarta (24/8). DPP LDII menyelenggarakan webinar kebangsaan bertema “Revitalisasi Demokrasi Indonesia Pasca Pemilu 2024”. Acara ini berlangsung di Senayan, Jakarta, pada Rabu (23/8). Acara tersebut dibuka Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso. Dalam kesempatan itu, KH Chriswanto mengatakan, LDII sebagai organisasi kemasyarakatan yang peduli terhadap kebangsaan dan masyarakat, telah menetapkan kebangsaan sebagai salah satu […]

  • Demonstrasi di Berbagai Kota, LDII Sampaikan Keprihatinan dan Minta Para Elit Dengarkan Aspirasi Rakyat

    Demonstrasi di Berbagai Kota, LDII Sampaikan Keprihatinan dan Minta Para Elit Dengarkan Aspirasi Rakyat

    • calendar_month Sab, 30 Agu 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 234
    • 0Komentar

    Jakarta (30/8). Kerusuhan di Jakarta dan beberapa daerah akibat meninggalnya pengemudi ojek online (ojol), diharapkan tidak meluas dan berakibat krisis sosial. Semua pihak harus menjaga diri demi keamanan dan ketertiban bersama, sekaligus menata kembali kehidupan dan berbangsa dan bernegara. “Peristiwa tragis ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga memicu ketegangan sosial di tengah masyarakat. […]

  • Presiden Jokowi Ingatkan Masalah Kebangsaan Akan Terus Dihadapi Indonesia

    Presiden Jokowi Ingatkan Masalah Kebangsaan Akan Terus Dihadapi Indonesia

    • calendar_month Sen, 14 Feb 2022
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 121
    • 1Komentar

    Bogor (14/02). Jajaran pengurus harian DPP LDII menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, pada Jumat (11/2). Dalam pertemuan itu, DPP LDII melaporkan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan atas permintaan Presiden Jokowi saat Munas IX LDII pada 2021 silam. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan masalah kebangsaan akan terus dihadapi bangsa Indonesia. Presiden mengingatkan hal […]

  • Tingkatkan Kualitas Kesehatan, DPP LDII Gelar Pelatihan Bantuan Hidup Dasar di Ponpes Wali Barokah

    Tingkatkan Kualitas Kesehatan, DPP LDII Gelar Pelatihan Bantuan Hidup Dasar di Ponpes Wali Barokah

    • calendar_month Sen, 2 Des 2024
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 94
    • 0Komentar

    Kediri (2/12). DPP LDII dan Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI) menggelar “Pelatihan Skill Bantuan Hidup Dasar” dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-60. Pelatihan tersebut digelar pada Sabtu (30/ 11), di Ponpes Wali Barokah, Kota Kediri, Jawa Timur. Menurut Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah (PPWB) KH Sunarto, kegiatan itu juga terkait dengan prestasi PPWB yang mampu […]

  • Jamintel: Program Kebangsaan LDII Jadi Solusi Atas Krisis Kebangsaan Akibat Pengaruh Asing

    Jamintel: Program Kebangsaan LDII Jadi Solusi Atas Krisis Kebangsaan Akibat Pengaruh Asing

    • calendar_month Jum, 19 Jul 2024
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 90
    • 0Komentar

    Jakarta (18/7). Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel), Reda Mantovani menerima kunjungan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dan jajaran pengurus, Kamis (18/7). Pada kesempatan itu, Reda menegaskan Kejaksaan Agung mengapresiasi program kerja LDII, terutama mengenai kebangsaan. “Ketum LDII menjelaskan kegiatan terdekat, salah satunya adalah Sekolah Virtual Kebangsaan. Menurut kami, ini merupakan program yang brilian […]

expand_less