DPD LDII Kabupaten Wonogiri hadiri Rakorwil II di Kendal
- account_circle Editor@ldiiwonogiri
- calendar_month Sen, 17 Nov 2025
- visibility 39
- comment 0 komentar

KENDAL, GAPURA JATENG — Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Tengah menggelar Rapat Pimpinan Wilayah (Rakorwil) II di Kompleks GNBS Kebonadem, Barangsong, Kendal, pada Minggu, 16 November 2025.
Forum ini menjadi ajang penting menyampaikan hasil Rakornas DPP LDII serta memantapkan arah program organisasi di tingkat daerah.
DPD LDII Wonogiri yang menghadiri :
* Ketua Sutoyo
* Sekretaris Agung Susanto
* Ketua Bagian OKK Panji Kusumaningrum
* Ketua Bagian PUP Suparno
* Ketua Bagian Penamas (Pengabdian Masyarakat) Karsanto
Dalam kegiatan tersebut, tiga bidang strategis menjadi fokus pembahasan: pendidikan umum dan pelatihan, pengabdian masyarakat, serta OKK (Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi).
Ketiganya dianggap sebagai fondasi untuk memperkuat peran LDII baik secara internal maupun eksternal.
Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih Tri Sulistiyono, menegaskan bahwa ketiga bidang ini adalah representasi dari kemanfaatan LDII bagi umat.
“Bidang ini menjadi cerminan yang merepresentasikan kemanfaatan baik secara internal dan eksternal,” ujarnya.
Singgih menjelaskan bahwa bidang OKK kini diarahkan untuk memperkuat sistem organisasi yang lebih modern dan transparan.
“OKK ini merupakan upaya secara internal organisasi LDII, yang mana makin lama makin diupayakan menjadi organisasi dakwah Islam yang semakin modern, memenuhi standar modernitas termasuk dalam hal fasilitas, bukan hanya manual tapi juga digital,” ungkapnya.
Dalam Rakorwil juga dipaparkan bahwa kinerja organisasi kini dapat diukur secara cepat dan terukur melalui sistem aplikasi.
Data keanggotaan dan aktivitas organisasi bisa diakses real-time, asalkan seluruh tingkatan pengurus ikut melakukan penginputan.
“Jadi misal DPP butuh data apa, buka database sudah didapat. Tapi dari bawah tingkat PAC juga harus melakukan input data. Kalau tidak didukung dari akar rumput, nanti DPP tidak tahu,” jelasnya.
Dirinya menegaskan sistem ini merupakan langkah besar untuk tata kelola organisasi yang lebih modern.
Pada bidang pendidikan dan pelatihan, LDII menekankan pengembangan dua dimensi: peningkatan kapasitas ilmu agama dan kompetensi umum.
“Di samping meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penerus di dalam ilmu agama, ini juga peningkatan di luar ilmu agama,” kata Singgih.
Ia juga menyoroti keberadaan lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan LDII.
“Lembaga pendidikan internal yang sudah kerja sama dengan LDII ini sudah mulai berkembang. Maka DPP terus menggagas agar lembaga-lembaga ini bisa berkembang optimal dan memberikan kemanfaatan bagi warga LDII,” terangnya.
Pihaknya juga menegaskan pentingnya menghadirkan layanan pendidikan berkualitas agar tidak merugikan generasi muda.
“Kalau kita tidak bisa memberikan layanan terbaik, maka secara substansi kita merugikan generasi muda. Mereka punya hak mendapatkan pendidikan yang optimal,” tuturnya.
Guru Besar Universitas Diponegoro itu pun memberikan contoh praktik di negara maju.
“Di Jepang, yayasan swasta yang tidak mampu menghadirkan layanan berstandar pemerintah tidak boleh beroperasi, karena dianggap merugikan masyarakat dalam memperoleh pendidikan,” jelasnya.
Selain pendidikan, Rakorwil juga menekankan pentingnya pengabdian masyarakat. Bidang ini dipandang sebagai bentuk nyata implementasi 29 karakter luhur LDII.
“Pengabdian masyarakat perlu terus kita tingkatkan. Ini implementasi dari karakter luhur yang bukan hanya dilakukan secara internal, tapi juga kita praktikkan ke masyarakat umum,” tegas Singgih.
Perkuat Asta Cita Presiden Prabowo Lewat 8 Pengabdian untuk Bangsa
Ketua Korwil LDII Wilayah 3, Dr. Ardito Bhinadi, turut menyampaikan arah penguatan program yang relevan dengan kebijakan pemerintah.
“Ada beberapa hal yang disampaikan, yang pertama adalah mengenai kontribusi LDII dalam memperkuat Asta Cita Presiden Prabowo lewat program kita yaitu 8 pengabdian untuk bangsa,” jelas Ardito.
Adapun 8 pengabdian LDII untuk bangsa, lanjut Ardito, yakni kebangsaan, dakwah, Pendidikan, ekonomi syariah, Kesehatan, ketahanan pangan dan lingkungan, teknologi digital, dan energi terbarukan.
Ia menyebut beberapa bidang prioritas seperti pendidikan, kesehatan, dan penguatan SDM.
“Ketiga aspek inilah yang kemudian kita perkuat dalam Rakornas dan Rakorwil kali ini,” tambahnya.
Ardito berharap konsolidasi ini dapat memperkuat struktur organisasi dari tingkat pusat hingga anak cabang.
“Harapannya konsolidasi organisasi ini bisa memperkuat SDM kita mulai tingkat pusat hingga tingkat paling bawah yakni tingkat anak cabang,” ungkapnya.
- Penulis: Editor@ldiiwonogiri

Saat ini belum ada komentar