Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Ini Dia Kontribusi Ponpes Wali Barokah pada Kampung Moderasi di Kediri

Ini Dia Kontribusi Ponpes Wali Barokah pada Kampung Moderasi di Kediri

  • account_circle Editor@ldiiwonogiri
  • calendar_month Jum, 25 Nov 2022
  • visibility 22
  • comment 0 komentar

Kediri (22/11). Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren, Kediri, Jawa Timur terpilih sebagai “Kampung Moderasi” bersama dua kelurahan lainnya. Kepala Kantor Kelurahan Burengan Adi Sutrisno bersyukur dengan capaian tersebut.

“Kurang lebih dua minggu tim dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kediri telah berkunjung dan melakukan penilaian di tempat kami. Penilaiannya mencakup tiga aspek di antaranya toleransi, kerjasama dan kesetaraan,” jelasnya.

Menurutnya, sejak ia bertugas di Kelurahan Burengan pada akhir tahun 2020 lalu, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Pondok Pesantren Wali Barokah, pengurus LDII, Muhammadiyah, ranting Nahdatul Ulama serta sejumlah tempat peribadatan umat Kristiani Gereja Setia Bakti dan Gereja Kristus.

“Dari beberapa elemen ini kami ajak komunikasi kemudian dikumpulkan. Kami ajak sharing bagaimana menciptakan kondusifitas dan toleransi di Kelurahan Burengan. Dari awal kami bangun seperti itu, sehingga ketika ada even PHBN semua kami libatkan,” terang Adi Sutrisno.

Keanekaragaman agama di Kelurahan Burengan dapat dilihat dari banyaknya bangunan gereja, masjid dan mushola. “Toleransi di sini sangat tinggi, harapannya kita tetap menjaga kerukunan antar umat beragama, meningkatkan pluralisme dan kampung moderasi di Kelurahan Burengan,” ungkapnya.

Ia menilai pemilihan launching “Kampung Moderasi” di Kota Kediri sangat bagus. “Ini kan sebagai penyemangat, bagaimana kita meningkatkan kerukunan umat beragama. Kemudian memotivasi semua Kelurahan menjadi Kampung Moderasi nantinya,” harap bapak satu anak tersebut.

Taufik Alamin pengurus FKUB sekaligus panitia penyelenggara Parade Budaya dan Lintas Agama Launching Kampung Moderasi Kota Kediri, Senin (21/11), malam mengatakan, selain Kelurahan Burengan yang terpilih mewakili Kecamatan Pesantren, Kelurahan Mojoroto dan Kelurahan Pakelan juga terpilih sebagai Kampung Moderasi.

“Mengapa FKUB memilih tiga kriteria pada tiga wilayah ini, karena menurut FKUB telah mampu menjalankan tiga hal. Pertama menjadi indeks tingkat toleransi. Yang kedua adalah indeks kesetaraan serta ketiga indeks kerjasama, ” tutur Taufik Alamin. Ia mengatakan, FKUB mendorong semakin banyak kampung moderasi di Kota Kediri.

Dalam acara ini Ferry Djatmiko, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Kediri hadir menggantikan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Selain launching Kampung Moderasi, turut menampilkan pertunjukan kreasi dari masing-masing unsur agama mulai dari Islam, Kristen, Katholik Hindu, Budha, Konghuchu hingga penghayat kepercayaan.

Menanggapi ditetapkannya Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren sebagai kelurahan percontohan dalam penerapan moderasi beragama, Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri KH. Sunarto bersyukur dan merasa senang atas pencapaian tersebut.

“Hal tersebut menandakan bahwa toleransi, kebersamaan dan kesetaraan yang merupakan esensi dalam pelaksanaan moderasi beragama di Kelurahan Burengan sudah terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Dengan ditetapkannya sebagai kampung moderasi beragama, sambung KH. Sunarto, akan lebih memacu bagi para tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta seluruh pihak terkait. Untuk semakin meningkatkan partisipasi mewujudkan persatuan dan kesatuan, yang menjadi dambaan seluruh lapisan masyarakat.

Lebih lanjut dikatakan, kesamaan pemahaman, saling menghormati, saling menghargai dan saling membutuhkan di tengah perbedaan. Hal itu perlu terus ditumbuhkembangkan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan di Ponpes Wali Barokah, lanjutnya, yang selama ini dilaksanakan ternyata sangat bermanfaat bagi masyarakat, di antaranya partisipasi dalam gerakan kebersihan dan keamanan lingkungan, bakti sosial, pemberian santunan bagi dhuafa. “Selain itu, khitanan massal, pemberian daging kurban, memfasilitasi kegiatan RT/RW dan lain sebagainya perlu diteruskan, bahkan jika mungkin bisa ditingkatkan jangkauan sasarannya,” tambahnya.

Tidak kalah penting menurut Sunarto, adalah pembekalan kepada para santriwan dan santriwati tentang etika, sopan santun, adab dan budi pekerti, serta kegiatan positif lainnya, sehingga keberadaannya tidak mengusik ketenangan warga masyarakat sekitar pondok.

Selain itu pembekalan tentang wawasan kebangsaan, bela negara dan toleransi beragama bagi para guru, pengurus dan santri akan diagendakan secara berkala.

“Sehingga dengan demikian, setelah para santri kelak menyelesaikan masa belajarnya dan siap ditugaskan diharapkan bisa menjadi muballigh dan muballighoh yang bisa berbudi pekerti yang luhur dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Sunarto. (M.Pri-lines-wng)

  • Penulis: Editor@ldiiwonogiri

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Gerakan 1 Juta Pohon Jadi Motivasi LDII Mitigasi Perubahan Iklim

    Gerakan 1 Juta Pohon Jadi Motivasi LDII Mitigasi Perubahan Iklim

    • calendar_month Ming, 12 Jan 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 24
    • 0Komentar

    *Jakarta (10/1).* Presiden Suharto pada 10 Januari 1993 mencanangkan penanaman sejuta pohon di setiap provinsi. Sejak itu, setiap 10 Januari dicanangkan sebagai Hari 1 Juta Pohon, yang bertujuan agar masyarakat makin sadar pentingnya pohon dalam kehidupan, seperti mengurangi pemanasan global dan menjaga keseimbangan ekosistem. “Pohon dapat menyerap sinar matahari melalui proses fotosintesis, sehingga membantu mengurangi […]

  • LPOI dan LDII Ingatkan Jangan Termakan Isu yang Merusak Persaudaraan Umat Islam

    LPOI dan LDII Ingatkan Jangan Termakan Isu yang Merusak Persaudaraan Umat Islam

    • calendar_month Sab, 14 Jan 2023
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Jakarta (13/1). Sekretaris Jenderal Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) KH Imam Pituduh berkunjung ke kantor DPP LDII, Jakarta, pada Jumat (13/1). Dalam kesempatan itu, Imam menyatakan, umat Islam itu bersaudara sehingga tidak mudah dipecah belah oleh isu yang tidak mendasar. “Bersaudara itu, karena kita sama-sama satu tanah air, seiman, saudara sekemanusiaan. Persaudaraan itu tidak boleh […]

  • Ucapan Hari BHAYANGKARA ke-75 Dari Ketua IPSI Wonogiri

    Ucapan Hari BHAYANGKARA ke-75 Dari Ketua IPSI Wonogiri

    • calendar_month Kam, 1 Jul 2021
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 29
    • 0Komentar
  • Wapres KH.Ma’ruf Amin: Halal Bihalal Momentum Untuk Memperbaiki akhlak, ibadah dan muamalah

    Wapres KH.Ma’ruf Amin: Halal Bihalal Momentum Untuk Memperbaiki akhlak, ibadah dan muamalah

    • calendar_month Kam, 10 Jun 2021
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 25
    • 0Komentar

    Jakarta (9/6). Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghelat Silaturrahim dan Halal bi Halal Idul Fitri 1442 H yang diikuti ormas-ormas Islam secara daring, pada Rabu (9/6). Acara dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin dan Ketua Umum MUI KH. Miftachul Akhyar. Dalam pembukaan, Wapres Ma’aruf Amin menyatakan halal bihalal ini menjadi momentum untuk kembali […]

  • Sambut Bonus Demografi, LDII Helat Diklat Kader Kesehatan dan Manajemen Poskestren

    Sambut Bonus Demografi, LDII Helat Diklat Kader Kesehatan dan Manajemen Poskestren

    • calendar_month Sen, 28 Nov 2022
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Kediri (27/11). Sekitar 40 pondok pesantren (Ponpes) di lingkungan LDII memiliki Pos Kesehatan Pesantren (Posketren), yang merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan, yang saat itu dipimpin Menkes Siti Fadilah Supari. Untuk meningkatkan manajemen dan SDM Posketren, DPP LDII bekerja sama dengan Ponpes Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur menghelat “Diklat Kader Kesehatan dan Manajemen Poskestren”, di ponpes […]

  • DPD LDII Kabupaten Wonogiri Gelar Pengajian Rutin Remaja Bertema “Tata Cara Perawatan Jenazah”

    DPD LDII Kabupaten Wonogiri Gelar Pengajian Rutin Remaja Bertema “Tata Cara Perawatan Jenazah”

    • calendar_month Sen, 16 Jun 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 95
    • 0Komentar

    Wonogiri – Minggu, 15 Juni 2025 DPD LDII Kabupaten Wonogiri kembali menyelenggarakan kegiatan pengajian rutin bagi remaja, yang diikuti oleh peserta dari jenjang SMP hingga usia mandiri. Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Baitusshobur, Pondok Pesantren Al Barru, Bulusari, Bulusulur, Wonogiri. Pengajian kali ini mengangkat tema “Tata Cara Perawatan Jenazah” sebagai upaya pembekalan ilmu praktis sekaligus […]

expand_less