Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Cegah Perundungan, 500-an Santri Terima Penyuluhan Hukum dari Kejati Jawa Tengah

Cegah Perundungan, 500-an Santri Terima Penyuluhan Hukum dari Kejati Jawa Tengah

  • account_circle Editor@ldiiwonogiri
  • calendar_month Kam, 27 Okt 2022
  • visibility 65
  • comment 0 komentar

Kendal (25/10). Saat ini, dunia pendidikan sedang dikhawatirkan terhadap aktivitas perundungan. Yakni, sebuah tindakan penindasan yang dilakukan pihak yang lebih kuat, terhadap pihak yang lebih lemah. Guna mencegah fenomena tersebut, LDII dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah menghelat penyuluhan hukum bagi santri, melalui program “Jaksa Masuk Pesantren”.

“Selain memberikan penyuluhan hukum secara umum, juga penekanan pergaulan di ponpes dan sekolah agar tidak melakukan pelanggaran hukum. Dengan demikian, anak-anak akan menaati peraturan, termasuk tidak melakukan perundungan,” ujar Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Tengah Singgih Tri Sulistiyono.

Penyuluhan itu, diikuti 500-an santri setingkat SMP dan SMA, di Pondok Pesantren (Ponpes) Generus Nusantara Boarding School (GNBS) naungan DPW LDII Provinsi Jawa Tengah, pada Senin (24/10). Tema yang diambil “Ketaatan Hukum untuk Memperkuat Nasionalisme Generasi Muda Santri di Era Millenial Menuju Indonesia Emas 2045”.

Ia berharap, melalui materi yang disampaikan Kejati Jawa Tengah, ada semangat dari generasi muda untuk taat terhadap hukum. “Pendidikan sadar hukum perlu diajarkan sejak dini, sehingga mereka bisa mengambil sikap dalam berperilaku. Tidak salah langkah melakukan kegiatan melawan hukum,” ujarnya.

Singgih melanjutkan, melalui program tersebut, akan menambah pengetahuan dan wawasan tentang hukum yang diperoleh para santri, guru, ustaz, dan pamong ponpes. “Karena mereka diberikan pemahaman tentang konsekuensi hukum yang akan diterima, apabila melakukan penyimpangan di lingkungan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasi Penerangan Hukum, Kejati Jawa Tengah, Bambang Tejo mengatakan, sebelumnya instansinya melaksanakan program “Jaksa Masuk Sekolah”, dan kini berlanjut pada program “Jaksa Masuk Pesantren”. “Jadi masyakarat khususnya pelajar harus tahu siapa itu aparat hukum, lembaga hukum dan apa tugas-tugasnya sehingga paham lembaga hukum dan peradilan di Indonesia,” ujar Bambang.

Ia menegaskan, santri sebagai warga negara Indonesia harus taat terhadap hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. “Tujuannya agar memahami, bahwa dalam pergaulan, jika ada pelanggaran hukum, maka ada sanksinya,” ujarnya.

Dengan demikian, santri tidak akan melakukan pelanggaran hukum, baik dalam pergaulan di ponpes, sekolah maupun di masyarakat. “Termasuk masalah perundungan atau bullying yang sering terjadi juga harus dihindari,” ucapnya.

Pasalnya, tindakan perundungan itu bagian dari kenakalan remaja, sehingga pihak ponpes ataupun sekolah harus bisa mencegah. “Tindakan perundungan, misalnya mengejek tidak boleh dibiarkan. Sebab bisa menjadi masalah besar. Apabila sampai bertengkar, merupakan pelanggaran hukum juga,” tandasnya.

Pemateri kedua adalah Jaksa Fungsional Kejati Jateng, Pardiono yang menekankan bahwa santri harus paham dengan penegakan hukum, sanksi dan aturan berdasarkan undang-undang. “Jaksa Masuk Pesantren merupakan program Kejaksaan RI yang dicanangkan di seluruh wilayah Indonesia dengan tujuan pengenalan serta pembinaan hukum sejak dini kepada para santri untuk mengenal hukum dengan tag line “Kenali Hukum, Jauhkan Hukuman,” ujarnya.

Senada, Pembina Ponpes GNBS Kendal Khotimul Husein mengatakan, dalam pergaulan remaja, sering terjadi tindakan perundungan. “Oleh karena itu, harus dicegah agar tidak sampai terjadi perundungan yang berat. Untuk mencegah tindakan perundungan, di pondok GNBS ada guru pamong, guru BK dan psikolog,” ujarnya.

Jika terjadi perundungan, maka akan diselesaikan terlebih dulu oleh guru pamong. Apabila tidak bisa diatasi, maka akan diselesaikan oleh guru BK, hingga melibatkan psikolog untuk tindakan perundungan yang sulit diatasi. “Tindakan perundungan memang ada, tapi umumnya terkait kesalahpahaman dan bisa diselesaikan oleh guru pamong,” katanya. (M.Pri-kim)

  • Penulis: Editor@ldiiwonogiri

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ketum DPP LDII: Haji Mabrur dan Kurban, Pijakan Bangun Peradaban Bangsa

    Ketum DPP LDII: Haji Mabrur dan Kurban, Pijakan Bangun Peradaban Bangsa

    • calendar_month Sab, 14 Jun 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 114
    • 0Komentar

    Jakarta (14/6). Gelombang kedatangan pertama jamaah haji Indonesia akan terjadi pada pekan depan. Jamaah haji berjumlah 221.000 orang diharapkan dapat mengubah kehidupan sosial kemasyarakatan yang dilanda krisis moral. “Salah satu tanda haji mabrur adalah perubahan dari prilaku dan ucapan yang menjadi lebih baik. Haji harus membawa pengaruh besar dalam peradaban bangsa Indonesia yang sedang dilanda […]

  • Sikapi Kelangkaan Minyak Goreng , LDII dan Politisi DPR Minta Pemerintah dan Masyarakat Bekerja Sama

    Sikapi Kelangkaan Minyak Goreng , LDII dan Politisi DPR Minta Pemerintah dan Masyarakat Bekerja Sama

    • calendar_month Sen, 14 Mar 2022
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 54
    • 0Komentar

    Jakarta (14/3). Persoalan minyak goreng di negeri ini belum sepenuhnya selesai. Banyak keluarga di Indonesia mengeluhkan minyak goreng mahal dan langka. Hal itu menjadi perhatian DPP LDII dan politisi DPR, yang meminta pemerintah dan masyarakat bekerja sama.“Bagi kami yang merupakan bagian masyarakat, fenomena ini menyedihkan. Ada seorang ibu meninggal dunia, saat antre minyak goreng. Padahal […]

  • Pengajian Ahad Pagi Masjid Al Ghoniy Baturetno, Ini Yang Dititipkan Oleh LDII Untuk Jamaah

    Pengajian Ahad Pagi Masjid Al Ghoniy Baturetno, Ini Yang Dititipkan Oleh LDII Untuk Jamaah

    • calendar_month Ming, 18 Feb 2024
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 89
    • 3Komentar

    Baturetno, Sebagai bagian dari pembinaan umat, Takmir Masjid Agung Al Ghoniy bersama FKUB Kecamatan Baturetno menggelar pengajian rutin setiap minggu pagi. Pada kajian kali ini, Minggu 18/2/2024 hadir mengisi tausyiah adalah H. Mursidi sekretaris FKUB kabupaten Wonogiri dan H. Suyatno ketua bidang Pendidikan dan dakwah DPD LDII Wonogiri. Dalam tausiyahnya H Mursidi mengambil tema Kerukunan […]

  • Jawa Tengah Sabet Juara Nasional di Lomba Cerdas Cermat HAM 2024!

    Jawa Tengah Sabet Juara Nasional di Lomba Cerdas Cermat HAM 2024!

    • calendar_month Kam, 12 Des 2024
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Momentum peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia tahun ini menjadi ajang gemilang bagi siswa SMA Genrus Nusantara Boarding School (GNBS) Kendal yang juga santri binaan Ponpes Al Barru Wonogiri. Dalam Lomba Cerdas Cermat Hak Asasi Manusia (HAM) yang diselenggarakan Kementerian HAM RI, tim dari Jawa Tengah ini berhasil menyabet posisi juara kedua di tingkat nasional […]

  • Blora Didorong Jadi Pusat Pengembangan Sorgum Nasional

    Blora Didorong Jadi Pusat Pengembangan Sorgum Nasional

    • calendar_month Sel, 13 Mei 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 138
    • 0Komentar

    *Blora (12/5).* Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menghadiri panen benih sorgum tersertifikasi di lahan Kelompok Tani Barokah, Dukuh Gelam, Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, pada Minggu pagi, 11 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan inisiasi warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Umum DPP LDII, KH.Chriswanto Santoso, […]

  • LDII Jateng Gelar Musyawarah Wilayah VIII 2025 : Penggerak Moderasi Beragama di Era Disrupsi

    LDII Jateng Gelar Musyawarah Wilayah VIII 2025 : Penggerak Moderasi Beragama di Era Disrupsi

    • calendar_month Sab, 25 Jan 2025
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 126
    • 0Komentar

    Lines Wonogiri, Semarang – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Tengah akan menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII pada 25-26 Januari 2025 di Hotel Patra Jasa, Semarang. Dengan tema “Peningkatan Peran LDII sebagai Penggerak Moderasi Beragama di Era Disrupsi”, acara ini diharapkan menjadi wadah strategis untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan organisasi masyarakat […]

expand_less