Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » DPP LDII Ingatkan Komunisme Tak Selaras dengan Bangsa Indonesia yang Religius

DPP LDII Ingatkan Komunisme Tak Selaras dengan Bangsa Indonesia yang Religius

  • account_circle Editor@ldiiwonogiri
  • calendar_month Jum, 30 Sep 2022
  • visibility 76
  • comment 0 komentar
dpp

Jakarta (30/9). Setiap akhir September, memori kolektif bangsa Indonesia ditarik pada peristiwa Gerakan 30 September. Gerakan itu diyakini sebagian besar rakyat Indonesia pada masa itu, didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

“Sehingga, Orde Baru menambahkan PKI di akhir kalimat Gerakan 30 September PKI atau G 30 S/PKI,” tutur Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro (Undip), Singgih Tri Sulistyono. Peristiwa itu, menurutnya merupakan gejala dari perebutan pengaruh negara adidaya, antara Blok Barat yang kapitalis dan Blok Timur yang sosialis-komunis.

Perang Dingin tersebut ditandai dengan penanaman pengaruh di bekas-bekas negara jajahan. Dua blok tersebut membuat proksi, untuk menanamkan ideologi mereka. Kemudian disusul menancapkan pengaruh politik dan ekonomi, “Sebagai politik global, fenomena G 30 S/PKI ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga negara yang baru merdeka lainnya seperti Vietnam, Korea, Malaysia, Filipina, hingga negara-negara Amerika Latin lainnya,” pungkas Singgih yang juga Ketua DPP LDII tersebut.

Singgih memaparkan, sebagai ideologi global, sosialisme-komunisme telah masuk Indonesia pada awal abad ke-20, “Bahkan mereka mengadakan pemberontakan bersenjata kepada pemerintah Hindia Belanda pada 1926, karena dianggap sebagai imperialis, kolonial, dan kapitalis yang merupakan musuh bebuyutan sosialisme,” tuturnya. Namun pemberontakan itu, dipadamkan dengan keras oleh pemerintah Hindia Belanda.

Lalu pada 1948, PKI memberontak lagi. Menurut Singgih, hal itu karena ketidakpuasan para pemimpin PKI, karena pemerintah Indonesia terlalu kompromi terhadap Belanda, “Mereka ingin merdeka seutuhnya tanpa perundingan. Selain itu mereka tidak puas, karena menganggap pemerintah Indonesia masih terdapat unsur-unsur kapitalis dan feodalisme masih ada,” ujar Singgih.

Namun, ketidakpuasan PKI terhadap pemerintah pada 1948, tidak masuk nalar dan pemikiran bangsa Indonesia, “Pemerintah dan rakyat Indonesia saat itu, merasa dikhianati oleh PKI. Bagaimana mungkin, saat semua elemen bangsa melawan penjajahan Belanda, tiba-tiba ada yang menusuk dari belakang. PKI berkhianat,” ujar Singgih.

PKI yang berain-main pada ranah ideologi, yang memicu kekerasan kepada para tokoh-tokoh agama tidak bisa diterima bangsa Indonesia, “Hingga terjadi peristiwa 1965, PKI dianggap memberontak lalu terjadi pembantaian. Hal itu lebih didasari pada ketidaksesuaian ajaran komunisme yang identik dengan ateisme, yang tak sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia yang sejak dulu sudah religius,” pungkas Singgih.

Singgih mengatakan meskipun sosialisme-komunisme juga memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan, namun ketidakselarasan dengan karakter rakyat Indonesia, “Mereka sulit diterima dan dilarang,” ujarnya. Ia menyarankan pada masa depan, persoalan-persoalan kebangsaan, sebisa mungkin diselesaikan dari sudut pandang religiusitas bangsa, bukan dari satu kacamata ideologi.

Gerakan ormas agama di masa mendatang, membuka cakrawala yang lebih luas, bukan dakwah agama saja, “Mereka juga harus memikirkan dan memperjuangkan masalah keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, dan kesetaraan di dalam masyarakat. Sehingga godaan-godaan untuk mengikuti gerakan radikal baik bersumber komunisme atau keagamaan bisa dihindari,” imbuhnya.

Dengan langkah itu, bangkit harapan ormas-ormas bisa membantu mewujudkan impian para pendiri bangsa, terkait masa depan Indonesia.

Bahaya Radikalisasi Ideologi
Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, selesainya Perang Dingin, persoalan global bukannya terhenti, “Ketika kapitalisme dan liberalisme menang, mereka tak memiliki alat kontrol kekuasaan. Sehingga terus mengeksploitasi negara-negara berkembang dengan menyutikkan budaya massa,” ujar KH Chriswanto.

Budaya massa seperti konsumerisme, membuat umat manusia di berbagai negara menjadi pasar produk-produk yang sifatnya kesenangan belaka, “Daya kritis menjadi tumpul, karena kapitalisme mendorong slogan, kamu adalah yang kamu pakai. Jadi nilai manusia terletak pada bendawi, keunggulan manusia hanya diukur dari benda-benda mewah yang dimiliki. Ini mendorong kea rah konsumerisme akut yang kerap mengabaikan moralitas bangsa,” imbuhnya.

Ia mengingatkan, kapitalisme dan liberalisme juga bisa menjadi radikal dalam bentuk pemujaan terhadap hak asasi, “Lalu lahirlah gerakan LGBT, agama diabaikan, nilai-nilai kearifan lokal dianggap kuno. Inilah yang membuat bangsa menjadi terpuruk,” ujarnya.

Ia mengajak segenap elemen bangsa, untuk selalu menapis informasi dan menyaring ideologi, “Radikalisme ideologi itulah yang dikhawatirkan Bung Karno dulu, bukan hanya radikalisme agama, tapi juga radikalisme sekuler,” tutupnya. (mas-pri-lines)

  • Penulis: Editor@ldiiwonogiri

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kapolres Wonogiri: Perguruan Silat Harus Jadi Pionir Wujudkan Situasi Kondusif

    Kapolres Wonogiri: Perguruan Silat Harus Jadi Pionir Wujudkan Situasi Kondusif

    • calendar_month Kam, 23 Feb 2023
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 58
    • 0Komentar

    Wonogiri (21/2). Mengawali tugas sebagai Kapolres Wonogiri, AKBP Andi M. Indra Waspada Amirullah bersilaturahim dengan seluruh ketua dan pengurus perguruan silat yang ada di Kabupaten Wonogiri pada hari Rabu, (15/2/23). Acara yang berlangsung di Aula Mapolres Wonogiri tersebut, mengundang 20 perguruan silat yang tergabung dalam Ikatan Perguruan Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Wonogiri. Dalam acara tersebut, […]

  • Perkuat Karakter, LDII Purwantoro Gelar Latihan Baris-Berbaris Bersama Koramil

    Perkuat Karakter, LDII Purwantoro Gelar Latihan Baris-Berbaris Bersama Koramil

    • calendar_month 15 jam yang lalu
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 27
    • 0Komentar

    Dalam upaya menanamkan karakter mulia pada generasi muda, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Purwantoro menggelar kegiatan Latihan Baris-Berbaris (LBB) selama tiga hari, Rabu, Kamis dan Sabtu (13,14, 16 Agustus 2025). Kegiatan ini melibatkan pemuda LDII dari Kecamatan Bulukerto, Purwantoro, Kismantoro, dan Puhpelem. Acara yang dipusatkan di Purwantoro ini menghadirkan narasumber dari Koramil Purwantoro, yang memberikan […]

  • Habib Ubaidillah Al Hasany: Vaksin Booster Jadi Ketenangan Semua Pihak

    Habib Ubaidillah Al Hasany: Vaksin Booster Jadi Ketenangan Semua Pihak

    • calendar_month Sen, 18 Apr 2022
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 59
    • 0Komentar

    Nganjuk (18/4). Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ubaidah Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur menggelar vaksinasi untuk para santri. Sekitar 1.000 santri dan warga mendapat vaksin booster atau dosis ketiga. Acara itu terlaksana berkat kerja sama antara pihak Pondok Pesantren Al Ubaidah dengan Kepolisian Resor (Polres) Nganjuk dan Rumah Sakit Bhayangkara. “Dengan adanya vaksinasi booster ini, para santri yang telah menyelesaikan tes dan […]

  • Menilik Prestasi PERSINAS ASAD di PON XX Papua 2021

    Menilik Prestasi PERSINAS ASAD di PON XX Papua 2021

    • calendar_month Sab, 16 Okt 2021
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Papua – Usai mengadakan upacara pembukaan yang meriah di Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Sabtu (02/10), PON Papua telah berakhir dan menggelar closing ceremony, pada Jumat (15/10). PON XX Papua telah mengadakan beberapa cabang olahraga untuk dipertandingkan. Mulai dari sepak bola, basket, voli, hingga ke pencak silat. Berbicara mengenai pencak […]

  • Ucapan Hari BHAYANGKARA ke-75 Dari Ketua IPSI Wonogiri

    Ucapan Hari BHAYANGKARA ke-75 Dari Ketua IPSI Wonogiri

    • calendar_month Kam, 1 Jul 2021
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 74
    • 0Komentar
  • Kekeringan melanda, DPD LDII Wonogiri bantu air bersih di dua kecamatan

    Kekeringan melanda, DPD LDII Wonogiri bantu air bersih di dua kecamatan

    • calendar_month Kam, 26 Okt 2023
    • account_circle Editor@ldiiwonogiri
    • visibility 52
    • 0Komentar

    WONOGIRI, Musim kemarau tahun ini sangat terasa di wilayah Kabupaten Wonogiri. Kecamatan Jatiroto & Kismantoro tahun ini masuk dalam kecamatan di Wonogiri yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih. Total hingga kini sudah ada 8 kecamatan di wilayah Jateng tenggara itu yang kekeringan. Berdasarkan laporan, dari 15 desa/kelurahan yang ada di Jatiroto, ada 4 desa […]

expand_less